Google Telah Setuju Untuk Membayar Rp 118 Miliar Untuk Menyelesaikan Tuntutan Hukum Atas Penipuan Iklan Pixel 4

Jakarta – Google setuju membayar US$ 8 juta atau Rp 118 miliar untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan Jaksa Agung Texas Ken Paxton. Gugatan tersebut menuduh Google menggunakan metode iklan palsu untuk mempromosikan smartphone Google Pixel 4.

Seperti dilansir Gizchina pada Selasa (16 Mei 2023), otoritas federal dan negara bagian telah mempelajari praktik periklanan Google. Faktanya, pemerintah federal telah mengajukan dua gugatan antimonopoli terhadap Google.

Terkait gugatan dari Kejaksaan Agung Texas yang menuduh Google menyewa DJ radio untuk memberikan kesaksian tertulis tentang pengalaman pribadinya dengan Google Pixel 4.

Tapi DJ ini merekam dan mengalirkan barang di Pixel 4 tanpa menggunakan perangkat sama sekali. Ini menyesatkan dan menyesatkan kesaksian mereka.

Praktik periklanan yang tidak jujur ​​oleh Google, termasuk pernyataan keliru yang terang-terangan tentang Google Pixel 4, menurut Jaksa Agung Texas.

Kesediaan Google untuk menggunakan taktik penipuan iklan ini demi keuntungan finansial menimbulkan kekhawatiran tentang keakuratan dan keandalan kampanye pemasaran Google.

Google pun setuju untuk membayar 8 juta USD (sekitar Rs 118 miliar) sebagai bagian dari penyelesaian masalah tersebut. Angka yang tinggi ini juga menjadi pengingat yang gamblang akan pentingnya mematuhi undang-undang periklanan dan mengutamakan perlindungan konsumen.

Jaksa Agung Texas Ken Paxton menekankan pentingnya meminta pertanggungjawaban perusahaan seperti Google atas tindakan mereka.

“Jika Google akan beriklan di Texas, mereka benar,” kata Paxton. Penyelesaian 118 miliar rupee memiliki pesan yang jelas bahwa perusahaan besar seharusnya tidak mengharapkan perlakuan khusus di hadapan hukum.

Ini bukan pertama kalinya Google mengambil tindakan hukum atas praktik periklanannya. Tahun lalu, Google bersedia membayar $9 juta (setara dengan Rs 133 miliar) kepada FTC dan tujuh negara bagian AS setelah menjalankan sekitar 29.000 iklan palsu. Iklan tersebut menampilkan presenter radio yang mempromosikan penggunaan Pixel 4 2019 dan 2020.

Lantas apa implikasi dari masalah ini bagi konsumen? FYI, iklan yang tidak jujur ​​berdampak besar pada konsumen.

Karena iklan yang tidak jujur ​​dapat menyebabkan keputusan pembelian yang buruk dan hilangnya kepercayaan terhadap merek.

Dengan munculnya iklan palsu di era digital, perhatian konsumen menjadi sangat penting. Konsumen juga harus melakukan riset menyeluruh sebelum membeli.

Google mengatakan itu sesuai dengan hukum. Mereka percaya bahwa mematuhi undang-undang periklanan itu berisiko. Perusahaan juga senang untuk mengatasi masalah ini.

Juru bicara Google Jose Castaneda mengkonfirmasi kesepakatan tersebut dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Bisnis juga perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan kembali kepercayaan pelanggan. Bisnis harus memastikan bahwa kampanye iklan di masa depan transparan dan jujur.